Waahhh.... ternyata ayam sudah ingin bangun tuk menyambut
sang surya jingga. Lagi-lagi kutak bisa menutupi bola mata coklat ini dengan
kelopak yang selama ini menjadi lahan tumbuhnya jerami-jerami hitam nan
lengkuk. Entah apa yang ada dibenakku sehingga kutak bisa meluangkan sedikit
waktuku tuk menghabiskan waktu dengan tatanan salju hangat ini. Ayam masih
terlalu sibuk tuk mengumpulkan nyawanya. si jago
pun masih terlalu petang tuk berpikir bagaimana ia bisa menemani pagiku ini.
Malam tanpa hitam, kedengarannya itu akan lebih baik
daripada merelakan separuh otakku untuk menjamu tamu samar dalam
ketidakpastian. Namun tubuh tak mau mengindahkan argumen emasku itu, lapisan
pupil sepertinya sudah terlalu mengecil tuk dijadikan benteng pertahanan dalam
keegoisan pagi ini.
Mungkin ada baiknya jika kubuka sedikit memori yang kusimpan
dalam peristiwa beberapa tahun silam. Peristiwa dimana perubahan hidup menjadi
prioritas utama yang harus kujalani. Tapi apa mau dikata, naluri manusia memang
herus tetap dijaga, kesombongan akan membunuh segala usaha yang dijalani tanpa
ingat akan adanya sang pencipta.
inilah ratapan hidup dalam suatu ketidakpastian
'A B S T R A K'
11 mei 2013
sabtu, 01.49 a.m
No comments:
Post a Comment